OTENTIK NEWS OFFICIAL : AKTUAL BERIMBANG DAN TERPERCAYA
| Amih Tuti Dukung Tiga Program Warga Sukarame - 23 September, 2024
| ORARI Gandeng BASARNAS Gelar Diksar EMCOMM dan MFR - 19 September, 2024
| Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat - 18 September, 2024
| Posisi Yasonna Laoly Diganti Supratman Andi Agtas, ini Profilnya - 19 August, 2024
| Maju Pilkada Kuningan 2024, Amih Tuti Ziarah Ke Alm H Acep Purnama dan Tokoh Sesepuh Kuningan - 17 August, 2024

43 Rumah Terancam, Akibat Longsor di Cibadak, Sukabumi

Kindisi wilayah terdampak longsor di Cibadak, Sukabumi (Foto: dok. BPBD Kab. Sukabumi)

Otentik NewsID, Sukabumi - Pada Rabu (24/01/2024), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, merilis adanya kejadian bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan keterangan yang diterima Otentik NewsID dari Satgas (Satuan Tugas) RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia) bersumber dari Laporan Sementara Kejadian Bencana BPBD Kabupaten Sukabumi, wilayah yang terdampak adalah Kp. Cibatu Hilir RT. 001 RW. 011, Desa Sekarwangi dengan jumlah terdampak mencapai 12 rumah yang masih dalam assesment.

Selain itu, terdapat pula 43 rumah yang terancam dan masih dalam pemantauan BPBD Kabupaten Sukabumi. Korban terdampak mencakup 15 KK dengan total 51 jiwa, sedangkan korban terancam mencapai 49 KK dengan total 148 jiwa.

Terkait dengan fasilitas umum, tidak ada fasilitas umum yang terdampak. Namun, BPBD Kabupaten Sukabumi dan Pusdalops-PB (Pusat Pengendalian Operasi) Penanggulangan Bencana telah bekerja untuk memantau kondisi wilayah dan memberikan bantuan pada masyarakat terdampak.

"Longsor yang terjadi pada tanggal 24 Januari 2024 memang tidak dapat diprediksi, namun kita dapat mempersiapkan diri dengan cara memperhatikan kondisi lingkungan sekitar kita," kata Endang, Ketua RAPI lokal 2 Cibadak kepada Otentik NewsID saat dihubungi melalui sambungan telepon (24/01/2024), usai mengkoordinasikan Team Reaksi Cepat RAPI lokal 2 yaitu Om Johan dan Om Rimba.

Menurut Endang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan geografis wilayah, kita dapat memperkirakan potensi bencana yang akan terjadi dan mengambil tindakan preventif sebelum bencana tersebut terjadi.

"Bencana alam adalah musibah yang dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, perlu ada kesadaran dan kesiapan dari masyarakat dalam menghadapi bencana ini. Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi bencana yang merugikan diri kita dan orang lain," pungkas Endang. *** [[Indra]]