OTENTIK NEWS OFFICIAL : AKTUAL BERIMBANG DAN TERPERCAYA
| Amih Tuti Dukung Tiga Program Warga Sukarame - 23 September, 2024
| ORARI Gandeng BASARNAS Gelar Diksar EMCOMM dan MFR - 19 September, 2024
| Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat - 18 September, 2024
| Posisi Yasonna Laoly Diganti Supratman Andi Agtas, ini Profilnya - 19 August, 2024
| Maju Pilkada Kuningan 2024, Amih Tuti Ziarah Ke Alm H Acep Purnama dan Tokoh Sesepuh Kuningan - 17 August, 2024

Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat

Otentik NewID, Garut - Pada Rabu pagi tanggal 18 September 2024, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5.0 SR pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, dengan kedalaman 10 km dan berlokasi di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekitar 25 km tenggara Kabupaten Bandung.

Menurut laporan dari CORE (Communication & Rescue) ORARI Daerah Jawa Barat, terdapat beberapa korban dan bangunan yang terdampak serta kerugian materiil di lokasi kejadian. Berikut ini data korban dan kerugian materiil yang terjadi di beberapa wilayah terdampak akibat gempa bumi tersebut:

Wilayah Kec. Tarogong Kaler: Rifki Ahmad Juliansyah (32) warga perumahan Malayu Selaras Blok. U 09 RT. 04 RW 13, Desa Sirnajaya Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Kerugian material kurang lebih Rp. 5000.000.

Wilayah Kecamatan Cibiuk: E. Suryadi (67) warga Kampung Cijaringao RT. 001 RW. 009, Desa Lingkungpasir, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, yang mengalami kerusakan rumah dengan kerugian materiil sebesar Rp. 5.000.000.

Wilayah Kecamatan Pasirwangi: sebanyak 196 unit rumah, 5 Mesjid, 6 Sekolah Dasar Negeri dan 1 TK mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat.

Wilayah Kecamatan Cisurupan: Jajang Nurjaman (33) Kampung Panyairan RT. 004 RW. 001, Desa Pamulihan Kec. Cisurupan Kabupaten Garut yang mengalami kerugian sekitar material senilai Rp. 10.000.000.

Wilayah Kecamatan Sukaresmi: dua Desa yaitu Desa Mekarjaya dan Desa Cinta Damai mengalami kerugian materil akibat dampak gempa masing-masing sebesar Rp. 8000.000 dan Rp. 60.000.000 dengan kategori tingkat kerusakan yang berbeda, yaitu rusak ringan, sedang, hingga berat.

Setelah kejadian, beberapa relawan dan instansi terkait kebencanaan seperti BPBD, TAGANA, BASARDA, TNI, POLRI, ORARI serta RAPI bergotong-royong menuju lokasi bencana untuk mengevakuasi para korban dan melakukan assesment dampak gempa bumi.

Adapun beberapa langkah mitigasi yang dilakukan meliputi:

1. Menerima laporan;
2. Memerintahkan jajaran dan anggota untuk memonitor wilayah yang terdampak bencana gempa;
3. Berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya BPBD Kabupaten Garut;
4. Melakukan evakuasi korban;
5. Membantu membersihkan material pasca gempa bumi,
6. Mendirikan posko bencana di beberapa titik yang memerlukan bantuan;
7. Melaksanakan patroli gabungan di wilayah terdampak bencana gempa bumi, serta;
8. Menyampaikan laporan setiap dilakukan patroli kepada KA dan satuan atas.

Hingga saat ini, mitigasi terus dilakukan oleh tim gabungan terkait di atas. Semoga mereka diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas kemanusiaan serta tidak terjadi gempa susulan. (Ind)