OTENTIK NEWS OFFICIAL : AKTUAL BERIMBANG DAN TERPERCAYA
| Amih Tuti Dukung Tiga Program Warga Sukarame - 23 September, 2024
| ORARI Gandeng BASARNAS Gelar Diksar EMCOMM dan MFR - 19 September, 2024
| Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat - 18 September, 2024
| Posisi Yasonna Laoly Diganti Supratman Andi Agtas, ini Profilnya - 19 August, 2024
| Maju Pilkada Kuningan 2024, Amih Tuti Ziarah Ke Alm H Acep Purnama dan Tokoh Sesepuh Kuningan - 17 August, 2024

Gunung Marapi di Agam-Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 1.000 M

Otentik NewsID, Bukittinggi - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat kembali erupsi Kamis siang.

Letusan kali ini cukup besar, terlihat sebagian tertutup kabut dengan tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas kawah di atas puncak Gunung Marapi.

Seismograf Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi di Kota Bukittinggi mencatat letusan terjadi sekitar pukul 13:32 WIB dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi erupsi selama 36 detik.

Petugas Pos PGA Marapi, Teguh Purnomo mengatakan, dari pantauan visual dari pos pengamatan di Belakang Balok Bukittinggi terlihat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur atau ke arah Kota Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. 

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi di Kota Bukittinggi, saat mengamati seismograph.

“Hari ini tanggal 14 Maret 2024 telah terjadi erupsi Gunung Marapi pada pukul 13:32, teramati dengan tinggi kolom abu setinggi kurang lebih 1.000 meter. Letusan ini terekam pada seismograf dengan amplitudo 30.3 milimeter dan lama gempa atau durasi 36 detik. Arah angin terpantau saat kejadian ke arah Timur-Tenggara. Sejauh ini belum ada laporan dari warga terjadi hujan abu,” Teguh Purnomo menambahkan.

Menurut Teguh, selain meletus, Gunung Marapi hingga pukul 12:00 WIB Kamis, juga telah mengalami 14 kali hembusan.

Saat ini gunung marapi berada pada status Siaga atau Level III dengan larangan terhadap masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki atau pengunjung dan wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 KM dari pusat erupsi (kawah verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Sementara, enam hari sebelumnya sejak tanggal 9 Maret Gunung Marapi sempat beraktivitas erupsi menurun, dengan tanpa terjadi letusan dan hembusan fluktuatif atau turun naik.

Sepanjang Maret hingga pukul 12:00 WIB Kamis, Gunung Marapi telah meletus sebanyak 58 kali dan mengalami hembusan 876 kali.

Letusan terbanyak terjadi 13 kali pada 3 Maret, sedangkan hembusan terbanyak terjadi pada 6 Maret yaitu sebanyak 240 kali. (N.Hfz)