Otentik NewsID, Jakarta - Ikatan Notaris Indonesia atau yang lebih dikenal dengan singkatan INI, merupakan perkumpulan yang memiliki sejarah yang paling tua di antara organisasi lain di Indonesia. Pada Hari Senin, 1 Juli 2024, INI merayakan usianya yang ke-116.

Berawal dari masa Pemerintahan Hindia Belanda, INI didirikan sebagai wadah pertemuan dan silaturahmi antara para Notaris yang menjadi anggotanya. INI adalah satu-satunya perkumpulan bagi notaris di Indonesia, sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (1), (2), (3) UU No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-116 INI, acara yang digelar di gedung baru Sekretariat dan Pusdiklat, Jl. Minangkabau No. 1, Jakarta Selatan pada Senin (1/7/2024) kemarin, yang pembangunannya hampir rampung tersebut, dihadiri oleh berbagai tokoh Organisasi INI di masa lalu, termasuk Wreda Notaris seperti: Winanto Wiryomartani, Herlien Budiono, Rahmat Samsul Rizal, Aryani, Amrul Partomuan Pohan, dan Isyana Sadjarwo.

Sebagai seorang Emeritus Notaris dan tokoh Organisasi INI yang telah lama berkecimpung, Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, didapuk oleh panitia untuk memberikan pidato sambutan mewakili rekan-rekannya sesama wreda pada acara tersebut, meskipun ia mengaku tidak mempersiapkan diri untuk berpidato sebelumnya.

"Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakaatuh, selamat pagi semuanya, saya merasa sangat senang hari ini dapat bertemu dengan rekan-rekan setelah sekian lama. Pagi tadi, saya memberitahu istri saya tentang undangan acara notaris sebelum berangkat ke kantor. Dia bertanya, acara apa dan mengapa diundang. Saya menjelaskan bahwa kami, notaris, selalu berupaya mencari solusi konstruktif untuk kepentingan bersama, dan harus memanfaatkan setiap kesempatan, sekecil apapun, untuk bertemu,"ujar Amrul saat memulai pidatonya.

Amrul juga menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkumpul dengan rekan-rekan seusianya di tengah-tengah para notaris yang lebih muda.

"Walaupun usia kami sudah lanjut, seperti saya, Bu Herlin, dan Pak Winanto, dulu saat usia 40 tahun pernah ada istilah 'life begins at 40', namun saat ini saya berkata 'the second life of men start at 80' karena kami telah mencapai usia 80 tahun. Alhamdulillah, saya berharap kami masih dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Amrul juga berpesan kepada para juniornya, terutama yang aktif dalam organisasi, bahwa tujuan berorganisasi bukanlah untuk mencari popularitas atau reputasi, tetapi untuk kebaikan bersama.

"Kebaikan bersama berarti membangun citra positif bahwa profesi notaris memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, tidak hanya bagi orang kaya. Walaupun kontribusi yang diberikan kecil, laksanakanlah selagi masih ada kesempatan. Itulah yang harus dipegang, berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," pesan Amrul.

Dalam pengalamannya setelah pensiun dari jabatan notaris, Amrul masih aktif mengajar di beberapa Universitas sebagai bentuk pengabdian karena memiliki pengetahuan yang luas di bidang kenotariatan.

"Sampai saat ini saya masih mengajar di notariat, karena pada usia 40 tahun saya bertanya pada diri sendiri apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Akhirnya, saya memutuskan untuk melanjutkan studi di Amerika. Saya melihat perbedaan pendekatan belajar di sana, di mana perpustakaan buka hingga pukul 12 malam pada akhir pekan, sehingga mereka masih dapat belajar. Hal ini merupakan pelajaran berharga yang dapat diambil dari negara lain," papar Amrul.

Dari pidato singkat Wreda Notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, dapat disimpulkan bahwa seorang Pejabat Notaris dan Organisasinya harus memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekadar mencari popularitas dan reputasi. Meskipun telah menyandang gelar wreda atau emeritus, seorang notaris masih dapat memberikan kontribusi bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya dengan mengajar dan berbagi ilmu di bidang kenotariatan di universitas. (Iwa)