OTENTIK NEWS OFFICIAL : AKTUAL BERIMBANG DAN TERPERCAYA
| Amih Tuti Dukung Tiga Program Warga Sukarame - 23 September, 2024
| ORARI Gandeng BASARNAS Gelar Diksar EMCOMM dan MFR - 19 September, 2024
| Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat - 18 September, 2024
| Posisi Yasonna Laoly Diganti Supratman Andi Agtas, ini Profilnya - 19 August, 2024
| Maju Pilkada Kuningan 2024, Amih Tuti Ziarah Ke Alm H Acep Purnama dan Tokoh Sesepuh Kuningan - 17 August, 2024

Jabar Bergerak Bersama Pemkot Bogor Gelar Cap Go Meh Ala Pulo Geulis

Otentik NewsID, Bogor - Jabar Bergerak bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar perayaan Cap Go Meh (CGM) Ala Pulo Geulis di Lantai 3, Mal Botani Square, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, pada Kamis (29/2/2024).

Dalam siaran pers yang dirilis oleh Pemkot Bogor pada hari Senin (1/3/2024), menyebutkan bahwa pada perayaan Cap Go Meh ini menampilkan berbagai pertunjukan menarik, seperti penyanyi cilik, Barongsai, dan talk show bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya.

"Tadinya Cap Go Meh ini dianggap sebagai perayaan eksklusif untuk etnis tertentu, namun kemudian Cap Go Meh dikemas menjadi ajang budaya dan seni pemersatu bangsa," tutur Bima Arya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Cap Go Meh adalah hiburan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang, bahkan para pengunjung dari luar Kota Bogor yang datang dari jauh untuk menikmati perayaan hingga larut malam.

Bima Arya menambahkan, "CGM adalah inspirasi ketika ribuan orang bisa tertib menonton, karena DNA warga Kota Bogor adalah cinta keberagaman dan mengutamakan kebersamaan." Dalam Cap Go Meh, terdapat anak-anak yang berjuang dan berlatih barongsai selama berbulan-bulan setiap harinya.

Ketika Kota Bogor dianggap sebagai kota intoleran pada tahun 2016, Bima Arya merasa sangat tidak rela dan ikhlas. Menurutnya, kebersamaan dalam keberagaman adalah yang dicontohkan oleh seluruh leluhur Kota Bogor. Meskipun demikian, ia menyadari fakta bahwa masih ada kelompok intoleran dan praktik intoleran yang perlu diatasi.

"Makanya kita selesaikan, gereja Yasmin kita beresin, yang tidak suka CGM kita edukasi. Jadi tidak mungkin terjadi tanpa ikhtiar dari wali kota, komunitas, RT, RW, vihara dhanagun, Basolia dan itu aset Kota Bogor yang tidak ada duanya," ujar Bima Arya.

Di tempat yang sama, Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Rachim, berkata bahwa sejak kecil ia tinggal di lingkungan yang kental dengan etnis Tionghoa. Ia selalu penasaran dan ingin merasakan bermain liong. Rasa penasaran ini terbayarkan ketika ia berkunjung ke Pulo Geulis yang terkenal dengan barongsainya. Di sana, ia menyaksikan anak-anak yang sedang berlatih dan ikut bermain liong.

Pada kunjungannya ke Pulo Geulis, ia terkesan dengan kondisi pemukiman yang padat namun warganya memiliki tingkat toleransi yang luar biasa. Selain itu, warga di sana memiliki potensi UMKM seperti pembuatan barongsai, kue basah, dan kerajinan tangan lainnya. "Dua poin ini yang menginspirasi saya untuk membuat acara Cap Go Meh Ala Pulo Geulis," tutur Yantie Rachim. (Iwa)