OTENTIK NEWS OFFICIAL : AKTUAL BERIMBANG DAN TERPERCAYA
| Amih Tuti Dukung Tiga Program Warga Sukarame - 23 September, 2024
| ORARI Gandeng BASARNAS Gelar Diksar EMCOMM dan MFR - 19 September, 2024
| Akibat Gempa Berkekuatan 5 SR, Sejumlah Bangunan di Garut Mengalai Rusak Berat - 18 September, 2024
| Posisi Yasonna Laoly Diganti Supratman Andi Agtas, ini Profilnya - 19 August, 2024
| Maju Pilkada Kuningan 2024, Amih Tuti Ziarah Ke Alm H Acep Purnama dan Tokoh Sesepuh Kuningan - 17 August, 2024

Netanyahu Kehilangan Pendukung Terbaik Israel di AS

Otentik NewsID, Gaza - Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kehilangan dukungan terbaiknya di Amerika Serikat (AS) secara bertahap.

Menurut laporan kantor berita Anadolu, hal ini terjadi setelah Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Schumer, meminta diadakannya pemilu baru di Israel. Schumer menyatakan keyakinannya bahwa Netanyahu telah "tersesat" dan menjadi penghalang bagi perdamaian di wilayah tersebut.

Chuck Schumer, Pemimpin Mayoritas Senat AS.

"Koalisi Netanyahu tidak lagi sesuai dengan kebutuhan Israel setelah 7 Oktober. Dunia telah berubah secara radikal sejak saat itu, dan rakyat Israel saat ini terhambat oleh visi pemerintahan yang terjebak di masa lalu," ujar Schumer dalam pidatonya di lantai Senat.

Menyikapi pernyataan Schumer, Lapid mengatakan bahwa seruan politisi senior AS dan pendukung lama Israel untuk mengadakan pemilihan umum guna menggantikan Netanyahu adalah "bukti bahwa satu demi satu (Perdana Menteri) kehilangan pendukung terbesarnya di AS."

"Yang lebih buruk, dia melakukannya dengan sengaja. Netanyahu menyebabkan kerusakan signifikan terhadap upaya nasional untuk memenangkan perang dan menjaga keamanan Israel," tegas Lapid.

Yair Lapid, Pemimpin iposisi Israel.

Tekanan AS terhadap Israel meningkat guna mengurangi jumlah korban sipil di Jalur Gaza dan memperbanyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Lebih dari 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza, dan lebih dari 73.000 orang terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok akibat serangan gencar Israel yang dilancarkan sejak Oktober tahun lalu. (Iwa)