Petugas dan Pedagang Cekcok Saat Penertiban PKL di Pasar Kebon Kembang Bogor
Otentik NewsID, Bogor - Pada Senin tanggal (4/3/2024) di kawasan Pasar Kebon Kembang, Kecamatan Bogor Tengah, terjadi cekcok antara pedagang dan petugas gabungan saat melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL).
Adu mulut terjadi antara kedua belah pihak karena adanya penolakan dari paguyuban PKL terhadap rencana penertiban PKL yang berjualan di Pasar Kebon Kembang.
Menurut Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, penertiban tersebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi jalur pedestrian yang telah dibangun Pemerintah Kota Bogor pada tahun 2023.
“Kami tertibkan PKL di Pasar Kebon Kembang areal depan blok AB dan CD karena itu kawasan yang tahun kemarin sudah dilakukan pembangunan. Ternyata saat ini diokupansi PKL,” ujarnya kepada Wartawan.
Pihak Satpol PP berencana menertibkan 125 lapak PKL. Namun setelah berdialog, pihak Satpol PP memberikan keleluasaan agar para pedangan menertibkan sendiri barang dagangannya dan memberikan waktu hingga Senin (4/3/2024) sore.
Agustian menyebutkan bahwa jika para pedagang tidak berkomitmen dengan kesepakatan tersebut, maka akan dilakukan penertiban secara tegas.
“Kalau mereka tidak berkomitmen dengan kesepakatan ini maka kami akan lakukan penertiban secara tegas,” tegas Agus.
Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi para pedagang Pasar Kebon Kembang ke Kawasan Nyi Raja Permas. Lokasi tersebut dipilih karena dianggap tidak terlalu banyak dilalui oleh pengguna jalan.
“Setelah dianalisa kami coba rumuskan untuk menggeser pedagang digeser ke Nyi Raja Permas. Karena setelah dimonitor dan disepakati Wali Kota, di sana tidak terlalu banyak pengguna jalan yang lewat.
Para PKL akan ditempatkan di kawasan tersebut bersama para pedagang kuliner eksisting Kawasan Nyi Raja Permas yang sebelumnya ditertibkan oleh Satpol PP beberapa waktu lalu.
Menurut Agustian Syach, bekas pedagang kuliner Nyi Raja Permas yang sebelumnya digusur ke Blok F akan diberikan opsi untuk kembali berjualan di kawasan tersebut.
"Lalu bekas pedagang kuliner Nyi Raja Permas yang dulu digusur ke Blok F kami kasih opsi mereka buat berjualan ke sana lagi,” jelas Agus.
Agustian juga menjelaskan, bahwa lokasi ini dipilih karena tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya, hanya berjarak sekira 50 meter saja. Rencana ini hanya perlu disesuaikan dengan kebiasaan pembeli. (Iwa)