Tingginya Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran di Jalan Tol
Otentik NewsID, Jakarta - Pada Senin (8/4/2024) yang lalu, terjadi kecelakaan maut di ruas Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58 yang menewaskan 12 orang. Kecelakaan ini melibatkan dua mobil dan satu bus saat rekayasa lalu lintas lawan arah atau contraflow diterapkan.
Peristiwa ini menjadi kecelakaan paling fatal hingga H-1 Lebaran 2024. Beberapa kecelakaan di jalan tol pun terjadi dalam waktu berdekatan ketika memasuki arus mudik Lebaran 2024. Dalam ruas Jalan Tol Ngawi, terjadi dua kecelakaan tunggal yang menewaskan dua orang dalam waktu berdekatan.
Jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat sepekan menjelang Lebaran 2024. Dalam periode 1-7 April 2024, tercatat 2.078 kasus kecelakaan lalu lintas. Jumlah ini meningkat dibandingkan dua minggu sebelum Lebaran pada 25-31 Maret dengan jumlah kasus 1.973 kecelakaan yang mengakibatkan 183 orang tewas.
Secara khusus, dalam Operasi Ketupat 2024, pihak Polri menyebutkan ada 213 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 23 korban meninggal dunia, 39 orang mengalami luka berat, dan 267 orang mengalami luka ringan.
Jumlah kecelakaan yang meningkat ini seiring dengan bertambahnya kepadatan jalan oleh para pelaku perjalanan yang mulai bepergian menjelang Lebaran 2024.
Dengan sekitar 193,6 juta orang pelaku perjalanan yang bermobilitas dalam waktu bersamaan, risiko kecelakaan semakin meningkat, terutama pada perjalanan jarak jauh dan waktu yang cukup lama.
Bahaya ini perlu diwaspadai terutama oleh pengendara kendaraan pribadi yang jarang mengemudi untuk perjalanan jauh.
Jalan tol menjadi jalur yang patut lebih diwaspadai bagi pengendara mobil. Pasalnya, risiko kecelakaan di jalan tol terutama saat periode libur Lebaran tergolong tinggi.
Catatan kecelakaan Polri selama periode Lebaran dua tahun terakhir menunjukkan 4.276 kejadian kecelakaan pada periode Lebaran 2022 dengan 730 orang tewas dan 6.039 orang terluka.
Sementara pada 2023, kasus kecelakaan di jalan tol menurun menjadi 3.515 kasus, tetapi ribuan kecelakaan itu menewaskan 515 orang. Tingkat fatalitas lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian di jalur nontol.
Jumlah kecelakaan di jalur nontol hanya 46 kasus dengan korban jiwa sebanyak 19 orang dan korban luka-luka sebanyak 137 orang.
Tingginya jumlah kecelakaan di jalan tol pada periode Lebaran tahun lalu dapat menjadi gambaran bahwa jalur ini patut diwaspadai, terutama karena jalan tol menjadi pilihan utama bagi pemudik terutama pengguna mobil untuk pulang kampung.
Survei Potensi Pergerakan Masyarakat pada Lebaran 2023 menyebutkan, lebih dari 50 persen pengguna mobil memilih jalan tol sebagai jalur utama bepergian selama libur Lebaran.
Akibatnya, jalur tol menjadi lebih padat kendaraan. Dengan demikian, risiko terjadinya kecelakaan juga semakin tinggi.
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan dapat menjadi pemicu kecelakaan jika pengguna kendaraan kurang berhati-hati.
Rekayasa contraflow menjadi strategi pengaturan lalu lintas yang paling berisiko, karena pengguna jalan harus melintasi jalur yang berbatasan dengan jalur lawan arah, yang hanya dibatasi dengan kerucut lalu lintas.
Jika kurang berhati-hati dan menerobos, kendaraan dapat bertabrakan dengan kendaraan yang melaju berlawanan arah sama seperti kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek kemarin. (Iwa)